Teori Evolusi, Jangan Percaya!

Halo semuanya! Kali ini gue pengen bahas sesuatu yang beberapa kali meresahkan gue, teori evolusi. Masih banyak orang yang salah kaprah dengan teori evolusi ini. Padahal teori evolusi ini udah didukung dengan bukti yang begitu banyak dan memberi kontribusi yang besar dalam biologi. Walaupun gue mahasiswa teknik sipil, gue tetep mau bahas topik ini karena gue juga suka biologi. Nah, daripada kebanyakan basa-basi langsung aja liat pembahasan dari gue.
"Nothing in biology makes sense except in the light of evolution" -Theodosius Dobzhansky

Semua makhluk hidup setidaknya memiliki satu sel. Di dalam inti sel tersebut ada untaian panjang yang kita sebut DNA. DNA ini berisikan resep yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup. Mulai dari warna mata, tinggi badan, ukuran jantung, sifat agresi atau pun penyayang, semuanya ditulis dalam DNA. (Walaupun ada faktor lain yang berpengaruh) Sel kita membawa DNA yang terus dicetak ulang untuk menggantikan sel-sel tua atau rusak. Seperti obor yang diteruskan, DNA ini juga diberikan kepada keturunan kita. Tapi, ada kalanya percetakan ini tidak melakukan tugasnya dengan sempurna. Ada kesalahan. Sedikit saja perubahan dalam DNA bisa berakibat fatal. Sebagian bisa memperpendek harapan hidup, sebagian tidak memberikan efek apapun, sebagian memberikanmu keuntungan. Kesalahan dalam percetakan ini kita sebut mutasi. Mutasi terjadi pada kita semua. Mutasi pada sel kelamin (sel telur atau sel sperma) akan terus diwariskan. Mutasi yang menguntungkan akan terus bertahan dan sebaliknya untuk yang merugikan. Mutasi ini terus terakumulasi dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan perbedaan yang besar. Perbedaan ini menyebabkan spesies baru muncul. Inilah asal usul spesies, fondasi dalam teori evolusi. 

Perlu diketahui juga, bahwa evolusi tidak menyebabkan perubahan satu spesies menjadi spesies yang berbeda. Spesies dalam pengertian ini adalah semua individu yang digolongkan sama. Misalnya untuk sapiens (manusia modern), spesies berarti seluruh umat manusia bukan hanya satu individu saja. Jadi, perubahan dalam proses evolusi bukan perubahan spesies melainkan hanya perubahan individu yang mengungguli individu lain dalam spesies yang sama. Selain itu, kita tidak bervolusi dari monyet melainkan kita dan monyet memiliki nenek moyang yang sama. (nenek moyang ini lebih mirip monyet daripada kita)

Nah, itu sedikit tentang konsep evolusi dan beberapa hal yang sering jadi miskonsepsi orang-orang awam. Berikutnya gue akan bahas kenapa sih teori evolusi ini begitu meyakinkan dan apakah teori evolusi cuma sekedar teori.

Ketika kalian mikir tentang evolusi, menurut kalian, kira-kira apa aja yang bisa jadi bukti? Logikanya, kalau kita punya nenek moyang yang sama dengan kera, maka seharusnya kita punya banyak kesamaan dengan kera kan. Sama halnya dengan saudara kandung kita karena kita memiliki orang tua yang sama. Bedanya, perbedaan kita dengan kera memang secara kasar lebih besar dibanding kita dengan saudara kandung kita. Trus, apa aja yang jadi persamaan kita dengan hewan-hewan lain?

Pertama, struktur homolog. Struktur homolog bisa diartikan ketika dua spesies atau lebih mempunyai kesamaan fisik seperti tulang atau hidung karena mungkin mereka mempunyai nenek moyang yang sama. Contoh paling terkenal untuk ini adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Hanya dengan melihat gambar itu saja kalian pasti sudah tau apa yang gue maksud kan. Ternyata anjung, burung, dan bahkan paus punya kesamaan struktur tulang dengan kita yang menandakan bahwa kita punya nenek moyang yang sama. Tapi, apa ini cuma kebetulan? Apa kenyataan bahwa kita memiliki struktur tulang yang sama dengan anjing, burung, dan paus adalah kebetulan?

Ternyata ada bukti lain yang bahkan jauh lebih meyakinkan: DNA. Sekarang ini, para ilmuwan sudah bisa memetakan DNA, yang digunakan untuk berbagai jenis keperluan. Salah satunya bisa kita jadikan sebagai bukti evolusi. Dengan mengurutakan DNA dari tiap-tiap kromosom, kita bisa mengetahui seberapa dekat satu spesies dengan yang lain. Semakin banyak kesamaan satu spesies dengan yang lain, mengisyaratkan nenek moyang yang lebih dini atau kekerabatan yang lebih dekat.
Lebih daripada itu, kalian pasti pernah kepikiran. Kalau seleksi alam membuat spesies-spesies yang tidak mampu bertahan itu punah, maka seharusnya fosilnya bisa kita temukan kan? Nah, para ahli paleontologi ternyata sudah menemukannya! Daripada fosil dinosaurus yang terkenal itu, yang pengen gue kasih contoh tentang paus. Kalau lo pelajari tentang paus, ternyata hidung paus itu terletak di atas kepalanya! Sedangkan dari yang kita tahu, kebanyakan mamalia itu kan punya hidung di depan kepala. (seperti kita) Nah, ternyata mereka menemukan spesies yang punya lobang hidung di antara atas dan depan kepala! Nih, liat gambarnya.
Dari yang bisa kalian liat dari gambar itu, mulai dari kiri ke kanan, lobang hidungnya makin lama makin naik! Itu merupakan bukti ternyata untuk mamalia yang berada di laut, hidung yang berada lebih di atas lebih diunggulkan. Makanya kita kalau adu nyelem lawan paus pasti kalah ya hahahaha.

Tapi, selain daripada itu, gue pengen kasih contoh terakhir yang bisa lu dengan mudah amati. Di rumah lo mungkin ada nyamuk. Coba deh bunuh nyamuk itu dengan semprotan anti nyamuk. Pertama kali lu semprot pasti banyak nyamuk yang mati. Trus kedua kali, jumlah yang mati makin berkurang. Ketiga kali, makin lebih sedikit sampe akhirnya semprotan nyamuk lu ga ada efeknya lagi! Wah, kok bisa ya? ternyata nyamuk-nyamuk yang survive/sintas dari semprotan pertama itu mungkin punya sedikit kekebalan dari semprotan nyamuk lo. Trus akhirnya mereka tentunya lebih mungkin mempunyai keturunan daripada yang mati akibat semprotan nyamuk. Karena itu, keturunan yang hidup membawa gen orang tuanya yang pastinya punya kekebalan terhadap obat nyamuk lo. Akhirnya kekebalan populasi nyamuk secara keseluruhan meningkat dan obat nyamuk lo jadi ga ngefek. Nyamuk-nyamuk yang mengembangkan kekebalan akhirnya bisa mewarisi gen-gen mereka kepada keturunannya. Sama persis dengan yang diprediksi oleh evolusi.

Nah, karena artikelnya udah agak panjang, gue udahin sampe disini dulu ya hehehehe karena gue emang agak pemalas mungkin artikel tentang evolusi ini bakal gue lanjutin di artikel berikutnya. Bye!

Catatan Kaki:

  1. https://www.khanacademy.org/science/biology/her/evolution-and-natural-selection/a/lines-of-evidence-for-evolution
  2. https://cnx.org/contents/GFy_h8cu@10.8:noBcfThl@7/Understanding-Evolution
  3. http://www.vce.bioninja.com.au/aos-4-change-over-time/evolution/evolutionary-relationships.html
  4. https://evolution.berkeley.edu/evolibrary/article/evograms_03

Comments

Popular Posts